Indonesia merdeka
Indonesia merdeka
Nama Kelompok = - Rumonda Hartaria
-Oktavia Sianturi
Kelas = XI MIPA
MAPEL SEJARAH
SMA METHODIST 12 MEDAN
A. DARI RENGASDENGKLOK SAMPAI KE PENGANGSAAN TIMUR
Teks proklamasi kemerdekaan telah dibacakan oleh Soekarno dalam upacara pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Proklamasi ini dilaksanakan di Jalan Pengangsaan Timur No. 56 Jakarta. Pernyataan kemerdekaan tersebut disambut bahagia dan suka cita oleh masyarakat Indonesia di berbagai daerah.
1. Jepang bertekuk lutut
Bom atom yang diledakkan di dua kota di Jepang yakni Hiroshima dan Nagasaki menyebabkan ratusan ribu penduduk Jepang meninggal dunia dan ratusan ribu lainnya mengalami kecacatan. Kerugian material tidak terhitung jumlahnya. Bahkan sampai sekarang dampak terjadinya bom atom masih dirasakan masyarakat Jepang. Kerusakan dan dampak korban yang sangat mengerikan tersebut mendorong masyarakat dunia sepakat untuk tidak menggunakan senjata tersebut dalam peperangan. Dua bom atom tersebut telah meluluhtakkan kota Hiroshima dan Nagasaki Yang menjatuhkan bom atom tersebut ialah Amerika serikat pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Amerika serikat menjatuhkan bom atom karena perang dunia II yang berkecamuk sejak tahun 1939 telah menyebabkan kedua kelompok yakni sekutu dan negara-negara fasis saling menyerang dengan menggunakan senjata pemusnah dan kerusakan massal. Korban dan kerugian kedua belah pihak tidak terhitung jumlahnya.
Keinginan Amerika Serikat untuk segera menyelesaikan perang dilakukan dengan mengirim pesawat pembawa bom atom ke Jepang. Pada tanggal 6 Agustus, bom atom pertama diledakkan di kota Hiroshima, sementara pada tanggal 9 Agustus bom atom di jatuhkan dikota Nagasaki. Kehancuran Kota Hiroshima dan Nagasaki telah menjatuhkan semangat dan martabat bangsa Jepang. Mereka tidak dapat menutup mata, bahwa sekutu lebih unggul dalam persenjataan. Apabila perang dilanjutkan, Jepang akan lebih hancur. Akhirnya, kaisar Jepang memutuskan untuk menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Penyerahan Jepang kepada sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 inilah yang menandai berakhirnya perang dunia II. Pada tanggal 7 Agustus, jendral terauchi menyetujui pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai atau panitia persiapan kemerdekaan Indonesia ( PPKI ) yang tugasnya melanjutkan pekerjaan BPUPKI.
Pada tanggal 9 Agustus jendral terauchi memanggil Soekarno dan Mohammad Hatta untuk pergi ke Dalat, saigon. Saigon adalah salah satu pusat tentara Jepang. Pada masa inilah terjadi peristiwa yang dramatis di wilayah Indonesia. Walaupun alat komunikasi pada masa tersebut dikuasai Jepang, namun para tokoh perjuangan berhasil mengakses berbagai informasi dunia dengan berbagai cara. Radio sebagai alat yang paling berperan pada masa tersebut telah disegel oleh Jepang. Siaran radio sudah lama menjadi kekuasaan Jepang, untuk menerima siaran radio luar negeri pun masyarakat Indonesia tidak diizinkan. Hal ini disebabkan oleh ketakutan Jepang apabila bangsa Indonesia mengetahui perkembangan perang yang menunjukkan Jepang semakin terjepit. Namun, para tokoh pergerakan tidak kurang akal. Mereka berhasil menyembunyikan beberapa radio gelap yang dapat digunakan untuk mendengarkan berbagai siaran radio luar negeri seperti BBC London.
2. Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengosdengklok merupakan peristiwa yang tidak pernah terlupakan oleh masyarakat Indonesia. Peristiwa Rengosdengklok adalah peristiwa penculikan terhadap Bung Karno dan Bung Hatta yang dilakukan oleh sejumlah pemuda atau golongan muda ke Rengasdengklok. Peristiwa tersebut bertujuan untuk mempercepat kemerdekaan Indonesia. Peristiwa Rengasdengklok memberikan manfaat yaitu disepakatinya pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia serta merta adanya keterlibatan golongan muda dan golongan tua. Peristiwa Rengosdengklok ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan terutama setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Pasifik. Rengasdengklok sendiri bukan sebuah nama wilayah di Indonesia namun juga sebuah saksi bisu kebebasan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan. Peristiwa Rengosdengklok terjadi karena adanya perbedaan opini antara golongan muda dan golongan tua terkait waktu proklamasi kemerdekaan Indonesia. Peristiwa Rengasdengklok tersebut telah menjadi pemicu percepatan dilaksanakannya Proklamasi Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kronologi terjadinya peristiwa Rengasdengklok dimulai pada tanggal 14 Agustus 1945 ketika Kaisar Hirohito mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah kota Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh Amerika Serikat. Berita kekalahan Jepang dengan cepat didengar oleh bangsa Indonesia, terutama oleh para pemuda yang bekerja di kantor berita Jepang, Domei. Soekarno, Hatta, dan Radjiman yang baru kembali dari Dalat dalam rangka memenuhi undangan Marsekal Muda Terauchi (Panglima Jepang yang membawahkan kawasan Asia Tenggara) belum mengetahui berita tersebut. Para pemuda yang telah mengetahui info tersebut mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan Jepang. Akan tetapi, Soekarno dan Hatta ingin mendapat kepastian terlebih dahulu, apakah benar Jepang telah menyerah Soekarno dan Hatta masih memiliki keinginan untuk membicarakan segala sesuatu mengenai pelaksanaan proklamasi dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Adanya perbedaan pandangan antara golongan muda dan Soekarno-Hatta telah menimbulkan maksud golongan muda untuk menculik mereka berdua. Akhirnya Soekarno-Hatta diculik dan di- bawa ke Rengasdengklok. Di Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta yang diculik oleh para pemuda ditempatkan di sebuah rumah, yaitu rumah milik Djiaw Kie song. Pada 16 Agustus 1945, rumah tersebut digunakan para pemuda dan anggota Pembela Tanah Air (Peta) sebagai tempat beristirahat bagi Soekarno dan Mohammad Hatta.
Peristiwa Rengasdengklok dan penempatan Soekarno-Hatta di rumah Djiaw Kie Song bukan peristiwa sepele, tetapi peristiwa besar yang merupakan salah satu tonggak sejarah kemerdekaan Indonesia. Peristiwa penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta itulah yang dimaksudkan dengan “Peristiwa Rengasdengklok”.
3. Perumusan teks proklamasi
Teks proklamasi adalah salah satu bukti sejarah Kemerdekaan Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dirumuskan dan ditandatangani di rumah Laksamana Tadashi Maeda, seorang perwira Jepang. Kini lokasinya dijadikan Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang berkedudukan di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat.
Rumusan teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno di atas secarik kertas kemudian dimintakan persetujuan kepada peserta Sidang Perumusan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang seluruhnya berjumlah sekitar 40 orang. Teks proklamasi tulisan tangan Ir. Soekarno yang telah disetujui lalu diketik oleh Sayuti Melik dengan menggunakan mesin tik. Teks proklamasi hanya beberapa kalimat itu memiliki makna yang luar biasa dalam konteks jalinan kerja masa atau persatuan yang kokoh.
Demikian pertemuan dini hari itu menghasilkan naskah proklamasi. Agar seluruh rakyat Indonesia mengetahui nya, naskah itu harus disebarluaskan. Sukarni mengusulkan agar naskah proklamasi di bacakan di lapangan ikada yang telah dipersiapkan bagi berkumpul nya masyarakat Jakarta untuk mendengarkan bacaan naskah proklamasi. Tetapi Soekarno menolak, karena tempat tersebut merupakan tempat umum yang dapat memancing bentrokan antara rakyat dengan militer Jepang. Beliau mengusulkan agar proklamasi dilakukan dirumah nya di Jalan Pengangsaan Timur No 56. Usul tersebut disetujui dan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dibacakan nya bersama Hatta di tempat itu pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.
4. Proklamasi Berkumandang
Detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia dimulai pada Jumat bertepatan dengan bulan Ramadhan, 17 Agustus 1945 jam 05.00 pagi. Mereka bersepakat memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia hari itu di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pada jam 10.00 pagi. Hatta berpesan kepada BM Diah dan para pemuda yang bekerja di pers dan kantor-kantor berita untuk memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia.para pemuda tidak langsung pulang tetapi melakukan kegiatankegiatan untuk penyelenggaraan pembacaan naskah proklamasi.
Masing-masing kelompok pemuda mengirim kurir untuk memberitahu masyarakat tentang proklamasi. Semua alat komunikasi digunakan dalam penyambutak proklamasi seperi pamflet, pengeras suara, dan mobil-mobil ke segenap penjuru kota. Barisan pemuda berbondong-bondong ke Lapangan Ikada tanpa diduga, karena mendapat informasi dari mulut ke mulut bahwa proklamasi diadakan di sana. Rupanya tentara Jepang telah mengendus kegiatan para pemuda malam itu, sehingga berusaha menghalangi.
Lapangan Ikada telah dijaga tentara Jepang bersenjata lengkap. Maka, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tidak diadakan diLapangan Ikada, tetapi di Jl. Pegangsaan Timur No. 56. Pagi hari itu juga, rumah Soekarno dipadati massa. Untuk menjaga keamanan upacara pembacaan proklamasi, Moewardi meminta Latief Hendraningrat beserta beberapa anak buahnya berjagajaga di sekitar rumah Soekarno
Walikota Jakarta, Suwiryo memerintahkan Wilopo mempersiapkan peralatan seperti mikrofon. Sudiro memerintahkan S Suhud menyiapkan bendera dan mencari tiang bendera. Tiang bendera menggunakan sebatang bambu, semacam bekas jemuran pakaian. Suhud mendapat bendera merah putih dari Fatmawati sendiri dan ukurannya sangat besar, tidak standar. Bendera Merah Putih yang dijahit Fatmawati menjadi bendera pusaka. Sejak 1969 tidakdikibarkan lagi dan diganti dengan bendera duplikat. Sejak pagi, banyak orang berdatangan di rumah Soekarno di Jl Pegangsaan Timur No. 56. Tokoh-tokoh yang sudah hadir antara lain: AA Maramis, Buntaran Martoatmojo, Latuharhary, Abikusno Cokrosuyoso, Otto Iskandardinata, Ki Hajar Dewantara, Sam Ratulangie, Sartono, Sayuti Melik, Pandu Kartawiguna, M Tabrani, Moewardi, SK Trimurti, dan AG Pringgodigdo.
Susunan acara pada upacara proklamasi kemerdekaan RI yang bersejarah adalah: pembacaan teks proklamasi pengibaran bendera merah putih sambutan walikota Suwiryo dan Moewardi dari keamanan Pada Jumat, 17 Agustus 1945 jam 10.00 WIB, Soekarno dan Hatta keluar ke serambi depan, diikuti Fatmawati. Soekarno dan Hatta maju beberapa langkah. Kemudian, Soekarno mendekati mikrofon untuk membacakan teks proklamasi. Acara dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hendraningrat dan S suhud. Bersamaan dengan naiknya bendera Merah Putih, para hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya secara spontan tanpa ada yang memimpin. Kemudian Suwiryo memberikan sambutan, disusul sambutan Moewardi. Upacara pun selesai pada 11.00 WIB. Moewardi menunjuk beberapa anggota Barisan Pelopor menjaga keselamatan Soekarno dan Hatta.
Komentar
Posting Komentar