SEJARAH PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA
SEJARAH PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA
PENULIS: PRETTY GRACIA
&
ESRANI PANJAITAN
7 Desember 1951 Jepang menyerang Amerika serikat di pearl harbor. Serangan tersebut sangat dasyat dan meluluh lantakkan sebagian besar kapal Amerika serikat. Setelah kejadian tersebut Jepang langsung bergerak cepat menyerang negara-negara yang berada di Asia Pasifik 1 diantara negara tersebut adalah Nusantara. Nusantara dan negara-negara Asia tenggara memiliki SDA melimpah yang sangat dibutuhkan oleh Jepang seperti minyak bumi biji besi dan lain-lain. Tarakan Kaltim merupakan daratan pertama di nusantara yang diserbu balai tentara Jepang karena letaknya yang strategis juga memiliki ladang minyak yang melimpah serangan tersebut terjadi sekitar Januari 1942. Akhir Februari 1942 amada Jepang mengepung pulau Jawa dari tiga tempat (Banten “Imamura” eretan Wetan-Indramayu “Tonisori dan Kragan Jawa tengah).
Penyerangan Jepang yang begitu hebat membuat Belanda tak berdaya 8 Maret 1942 jenderal terportir menandatangani penyerangan tentang syarat ke Jepang yang diwakili jenderal Imamura di Kalijati Subang. Peristiwa ini disebut katitusi Kalijati yang menandai yang berakhirnya penjajahan Belanda di Jepang.Selepas kepergian Belanda akhirnya Indonesia jatuh dalam pelukan Jepang dengan propagandanya Jepang mengatakan bahwa mereka adalah saudara tua cahaya dari timur. Untuk kepentingan politiknya Jepang bagi Indonesia menjadi tiga wilayah militer tentara ke-25 untuk wilayah Sumatera (berpusat di Bukittinggi) Tentara ke-16 untuk wilayah (Jawa dan Madura berpusat di Jakarta) Armada selatann ke 2 untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Maluku (berpusat di Makassar).
Untuk memikat hati rakyat Indonesia Jepang mulai mengeluarkan rayuan gombal, memperbolehkan mengibarkan bendera merah putih berdampingan dengan bendera Jepang. Membuat gerakan 3A,Nippon pelindung Asia,Nippon pemimpin Asia,Nippon cahaya Asia. Selain itu Jepang membentuk pusat tenaga rakyat putera yang dipimpin oleh 4 serangkai yaitu Ir Soekarno.M Hatta Mashur dan Ki Hajar Dewantara.
Tujuan Jepang membentuk PUTERA adalah untuk menghimpun kembali kekuatan rakyat agar dapat membantu Jepang dalam perang Pasifik. Akan tetapi pada perkembangannya PUTERA dijadikan wadah untuk menyebarkan paham nasionalisme kepada kaum muda Indonesia.
Hari demi hari berganti rakyat semakin sadar bahwa Jepang membuat penderitaan lebih parah terutama adanya kerja paksa yang disebut romusha.Kebijakan yang sungguh tidak keprimanusiaan dan peri keadilan. Kekejaman Jepang membuat api perjuangan berkobar kembali. Hal ini terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, para pejuang melakukan perlawanan bersenjata yang begitu heroik terhadap Jepang, salah satunya adalah perlawanan KH Zainal Musthofa di Tasikmalaya.
Perlawanan tersebut dilatarbelakangi oleh upacara seikerei yang dianggap perbuatan syirik di mana di pagi hari harus membukukan badan ke arah matahari terbit sebagai simbol penghormatan kepada kaisar Jepang. Bermodalkan bambu runcing, serangan dari pasukan santri yang dipimpin K.H. Zainal Mustofa membuat Jepang terdesak. Banyak tentara Jepang ya
ng tewas dan luka berat, sekitar 86 santri gugur dalam peristiwa tersebut karena adanya perbedaan persenjataan dan siasat di Jepang, akh
irnya beliau berhasil ditangkap tak lama setelah beliau gugur sebagai bunga bangsa.Tidak hanya itu, perlawanan terhadap Jepang juga terjadi di Aceh yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Di Indramayu, perlawanan dipimpin oleh H. Madriyas, dan perlawanan PETA di Blitar dipimpin oleh Supriyadi.
1945 Jepang semakin terdesak di perang Pasifik, menyebabkan adanya pergantian perdana menteri baru yang bernama Koiso. Untuk menarik simpati, beliau menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia kelak di kemudian hari. Meskipun telah mengganti perdana menteri, pasukan Jepang mengalami kekalahan demi kekalahan dari pasukan SEKUTU terutama dalam pertempuran saipan dan lwojima kedua pulau itu adalah benteng terakhir Jepang. Hal tersebut berpengaruh terhadap propaganda Jepang di Indonesia dengan membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai (BPUPKI). Tujuan Jepang membentuk BPUPKI adalah agar rakyat Indonesia tetap memberikan dukungan bagi Jepang dalam perang Pasifik. Sedangkan tugas utama BPUPKI adalah merumuskan dasar negara dan menyusun batang tubuh UUD negara.
Maka dalam sidang yang pertama (29 Mei – 1 Juni 1945) dirumuskan dasar negara yang kelak menjadi Pancasila oleh 3 tokoh nasional yaitu: Muhammad Yamin, Soepomo dan Ir Soekarno. 6 Agustus 1945 kota Hiroshima dibom atom oleh sekutu dan 9 Agustus 1945 kota Nagasaki yang menyebabkan Jepang menyerah dalam perang Pasifik. Berita kekalahan Jepang sampai ke tengah Sultan Syahrir lalu disampaikannya kepada golongan tua dan golongan muda. Terjadi perbedaan pendapat yang mengakibatkan peristiwa penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok.
Setelah bersepakat antara golongan tua dan muda maka Soekarno Hatta kembali lagi ke Jakarta sampai pada rencana perumusan teks proklamasi. Sekembalinya dari Rengasdengklok, Soekarno-Hatta menuju rumah Laksamana Maeda. Beliau adalah salah satu tokoh Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Perumusan naskah proklamasi dilakukan di ruang makan Laksamana muda Tadashi Maeda yang melibatkan 3 tokoh Nasional yakni Soekarno, Muhammad Hatta dan Ahman Soebardjo. Lalu naskah tersebut diketik oleh Sayuti Melik.
Komentar
Posting Komentar